Sikap
ilmiah adalah sikap - sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam
melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta
merubah atau menambah suatu ilmu. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum
ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya
ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan benar,
peneliti harus memiliki sifat - sifat berikut ini.
a) Sikap ingin tahu.
Sikap ingin
tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bidang kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja
unsur-unsurnya? Dan seterusnya.
b) Sikap kritis.
Sikap kritis
ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
c) Sikap terbuka.
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
d) Sikap objektif.
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
e) Sikap rela menghargai karya orang
lain.
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f) Sikap berani mempertahankan
kebenaran.
Sikap ini
menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil
yang ada.
g) Sikap menjangkau ke depan.
Sikap ini
dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
Sedangkan
Prof harsojo menyebutkan ada enam macam sikap ilmiah, yaitu :
a)
Obyektivitas,
dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya
b)
Sikap
serba relatif, ilmu tidak mempunyai maksud mencari kebenaran mutlak,
ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara a
priori telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori dalam imlu
sering untuk mematahkan teori yang lain
ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara a
priori telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori dalam imlu
sering untuk mematahkan teori yang lain
c)
Sikap
skeptis, adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataanpernyataan
yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
d)
Kesabaran
intelektual, sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah
pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum
selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang
ilmuwan
pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum
selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang
ilmuwan
e)
Kesederhanaan,
adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan
f)
Sikap
tidak memihak pada etik.
Sikap ilmiah
ini juga harus ada pada diri seseorang ketika menyusun buku atau karya ilmiah.
Kebiasaan - kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus anda buang
jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang
lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptis dan tak acuh terhadap
masalah yang dihadapi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar